(Dimuat di Kompas Online, 10 Januari
2012)
Judul Buku : Ma Yan: Perjuangan dan Mimpi Gadis Kecil Miskin di China untuk
Meraih Pendidikan
Penulis : Sanie B. Kuncoro
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta.
Cetakan : 2011
Tebal : viii + 214hal.
Sebuah mimpi atau keinginan
memang mampu memompa dan memotivasi seseorang untuk menggapainya. Tanpa mimpi,
kita bagai hidup dalam kehampaan. Tanpa ada tujuan yang ingin di capai. Hidup
terasa monoton dan membosankan.
Banyak orang-orang besar dan
sukses di dunia ini. Hanya karena mereka memiliki satu hal, yaitu mereka punya
mimpi. Mimpi itulah yang menjadikan mereka seorang pejuang tangguh. Tanpa kenal
lelah dan putus asa untuk meraih mimpi itu. Tanpa mimpi, mungkin sampai saat
ini mereka masih menjadi pecundang.
Tak terkecuali Ma Yan, seorang
gadis kecil di pedalaman China. Ia punya mimpi untuk merubah hidupnya. Ia ingin
mengenyam pendidikan yang tinggi. Walau ia terlahir dari keluarga yang sangat
miskin. Tapi itu bukan penghalang. Itu tak menyurutkan semangatnya untuk meraih
mimpinya. Tidak akan kubiarkan apa pun menghalangiku meraih tujuan-tujuan hidup
dan mewujudkan rencana masa depanku. Aku akan berusaha melakukan sesuatu yang
akan mengubah cibiran mereka menjadi kekaguman...( hal 167).
Ma Yan bahkan rela menahan
lapar selama beberapa hari, hanya demi membeli sebuah alat tulis. Ia juga rela
berjalan kaki beberapa kilo selama lima jam, hanya untuk mencapai sekolah yang
sangat jauh dari rumahnya.
“Anak kecil itu berjuang tanpa
gentar dan putus asa. Ia meyakini bahwa harapan memiliki kekuatan. Ia adalah
gadis kecil yang dahaga akan pendidikan dan meyakini bahwa pengetahuan adalah
amunisi utama untuk melepaskan diri dari cengkeram kemiskinan dan kesengsaraan.
(hal 212).
Novel yang di tulis oleh Sanei
B. Kuncoro ini sangat apik. Di angkat dari buku berjudul The Diary of Ma Yan.
Buku yang pertama kali di terbitkan di Prancis ini, mendapat sambutan dan
simpati dari warga Prancis. Sehingga mereka mengumpulkan sumbangan uang demi
kelangsungan pendidikan Ma Yan.
Sanei B. Kuncoro dengan
kepekaan sebagai penulis, kembali menulis ulang buku itu berbentuk sebuah
novel. Dan novel yang di tulisnya juga mendapat sambutan yang bagus dari
masyarakat Indonesia. Sejak di terbitkan pertama kali tahun 2009, hingga sampai
saat ini, buku ini sudah beberapa kali mengalami cetak ulang.
Seperti halnya Laskar
Pelangi-nya Andrea Hirata, novel ini juga sangat menyentuh dan inspiratif.
Dengan kepiawaiannya meramu kata, Sanei B. Kuncoro berhasil menjadikan novel
ini begitu berkesan dan membekas dalam hati pembaca. Tersentuh. Terenyuh.
Bahkan, membuat pembaca menitikkan air mata.
Walaupun bahasa yang digunakan
dalam novel ini “sedikit berat”, namun novel ini juga cocok di baca oleh
anak-anak. Dengan harapan, mereka bisa meniru apa yang di lakukan Ma Yan. Ia
tak pernah menyerah dan berputus asa dalam mencapai cita-cita. Hingga akhirnya
Ma Yan bisa menjejakkan kaki di tanah Prancis dalam menempuh pendidikan.
Spirit seperti itulah yang
harus di miliki anak-anak Indonesia. Agar kelak mereka bisa meraih cita-cita
dan memajukan bangsa ini. Kemiskinan bukanlah penghalang seseorang dalam
menggapai cita-cita. Asal ia punya tekad dan keberanian untuk meraihnya. Jadi
mulai sekarang, jangan takut untuk bermimpi. Karena mimpi adalah awal dari
keberhasilan.
0 komentar:
Post a Comment