Thursday, November 5, 2015

Menerima dan Membalas Kesalahan Demi Hati yang Tenang



Resensi ini dimuat di Koran Jakarta,  Jum'at 10 April 2015




 

Judul Buku     : Perfect Mistakes
Penulis            : Rons Imawan, dkk
Penerbit          : Bentang Belia, Yogyakarta.
Tahun              : I, Maret 2014.
Tebal               : 306 halaman.
ISBN               : 978-602-1383-43-8

            Setiap manusia yang diciptakan Tuhan pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, hanya sedikit orang yang mampu menyadarinya dan berusaha untuk meminta maaf serta menebusnya dengan perbuatan yang lebih baik.
            Buku laris karya Rons Imawan, dkk. Ini menyajikan kisah-kisah pengalaman berharga dari orang-orang yang telah melakukan dosa di masa lalunya dan berusaha untuk memperbaiki diri agar bisa memperoleh ketenangan dalam hidupnya.
            Dalam kisah yang berjudul“Untuk Indira”. Redi berusaha menebus kesalahan di masa lalunya pada Bu Rima. Ia sengaja indekost di rumah Bu Rima, walaupun Kelly, kekasihnya, sudah melarang. Sebab, Redi sama saja dengan masuk lubang buaya.
             
            Di sela waktu senggang kuliah, Redi selalu menyempatkan untuk membantu Bu Rima. Walaupun Bu Rima selalu melarangnya, tetapi Redi melakukanya dengan hati senang. Karena Redi tahu, apapun yang ia lakukan tentu belum cukup menebus dosanya.
            Bu Rima tinggal sendiri. Ia sudah kehilangan putri tunggalnya, Indira. Padahal, Indira sebentar lagi akan di wisuda dengan gelar sarjana teknik. Malang tak dapat di tolak, untung tak dapat di raih. Indira meninggal akibat kecelakaan. Peristiwa itu sangat membuat Bu Rima terpukul dan terbelenggu dalam kesedihan yang mendalam.
            Redi berusaha mencari tahu tentang Indira lebih dalam, dan ingin mengorek bagaimana perasaan Bu Rima ketika di tinggalkan putri kesayangannya itu. Semakin jauh Redi tahu kehancuran hati Bu Rima, semakin dalam rasa bersalah yang menghujam ulu hatinya. Pedih dan sakit. Dan, terkadang Redi menangis sendiri menyesali kesalahannya yang terlampau dalam.
            Redi tak kuasa menyimpan rahasia lagi. Beban mentalnya seakan bertambah berat dari hari kehari. Akhirnya, di depan Bu Rima, Redi mengakui kesalahannya dengan bersimpuh menangis di hadapan wanita setengah baya itu.
            Bu Rima yang sudah mulai menyayangi dan menganggap Redi sebagai anak sendiri bagai terhantam palu berton-ton. Redi di sela tangisnya mengakui kalau dialah yang mengakibatkan Indira meninggal. Redi menabrak Indira yang mengendarai motor ketika hendak menyeberang. Karena panik Redi meninggalkan Indira begitu saja walau sudah bersimbah darah. Kini, Redi tulus meminta maaf, dan ia pun rela masuk penjara untuk menebus dosa-dosanya. (halaman 1-19).
            Dalam kisah “Lamunan Jendela”  ada Vaya, seorang gadis yang menyimpan perasaan pada cowok satu sekolah dengannya, bernama Askar. Sayang, Vaya tak berani mengungkapkan isi hatinya secara langsung. Ia menulis semua perasaannya pada cowok itu di sebuah buku agendanya. Ia menulis puisi cinta, cerpen, dan perasaan hatinya pada Askar.
            Namun, ketika tak sengaja Askar menemukan buku catatan itu, dia malah di bully oleh kawan sekelasnya. Askar jadi benci sama Vaya. Ia mengatakan sesuatu yang membuat Vaya sakit hati.
            Setelah lulus Askar baru menyadari kesalahannya. Akan tetapi, ia tidak tahu lagi dimana tempat tinggal Vaya. Untuk menemukan Vaya, Askar mengirimkan buku agenda yang telah di suntingnya ke penerbit untuk di jadikan buku dengan nama penulis anonim. Tak di sangka, buku itu menjadi best seller dan mengantarkannya bertemu dengan Vaya kembali. Saat mereka bertemu, Askar mengungkapkan perasaannya, kalau sebenarnya waktu dulu ia juga menyukai Vaya hanya saja malu sama teman-temannya yang mengejeknya. Askar tulus meminta maaf. (halaman 45).
            Selain kisah-kisah di atas, buku ini masih menyimpan tujuh kisah lainnya dengan tema yang sama sebagai benang merah, yaitu kesalahan. Ada Crown for a Brave Girl, After Heart, Alibi, Realitas Palsu, Sumpah Konyol, Bulan Belum Pulang, dan Perfect Mother. Walau buku ini berupa kumpulan kisah-kisah, namun kita bisa mengambil sebuah pelajaran dan hikmah dalam memaknai sebuah kesalahan.
            Membaca buku ini kita akan menemukan pengalaman-pengalaman baru dari manusia-manusia yang memeluk dosanya, dan belajarlah dari kesungguhan mereka kala berkorban untuk menebusnya. Selamat membaca.

Menerima dan Membalas Kesalahan Demi Hati yang Tenang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.