Saturday, January 30, 2016

COWOK DANGDUT

Cowok Dangdut- Majalah Hai
Cowok Dangdut- Majalah Hai
Cerpen ini tayang di HAI No. 41 yang terbit 14 Oktober 2013

    Bruaacchhhh.....!!!
    Soft drink yang baru diminum langsung menyembur lagi keluar dari mulut Aldri. Ia melongo tak percaya. Ayla, mantan ceweknya, jalan sama cowok baru. Bergandengan tangan. Mesra lagi. Hatinya meletup-letup kayak petasan.
    Aldri menoleh sedikit pada Bino, sahabatnya, yang duduk di depannya. Aldri baru nyadar kalau Bino menatap penuh murka. Terang saja, wong mukanya kini belepotan tak karuan. Terkena hujan dadakan dari mulut Aldri. Udah itu bau lagi. Eh..jijik banget kan!
    “Kalau muntah lihat-lihat dong! Emang muka ku tong sampah apa?” seru Bino galak bin kesal sambil membersihkan mukanya dengan tisue. Ia mengomel-omel dengan mulut menyang-menyong.
    “Eh...sori-sori, aku nggak sengaja.” Aldri nyengir tanpa dosa. Bino tak menyahut. Ia masih sangat kesal. Setengah ketampanannya terasa telah hilang.
    Aldri berdiri dan berlari ke ambang pintu restoran siap saji itu. Ia edarkan matanya. Namun, Ayla tak terlihat lagi. Ia kembali menghampiri Bino dengan kecewa.
    “Tadi aku lihat Ayla,”
    “Oh ya..,’ Bino menyahut cuek. Hatinya masih dongkol.
    “Dia jalan sama cowok,”
    “Lho.. kok bisa? Kan kalian baru seminggu lalu putus? Masa dia sudah punya pacar baru lagi?” masih sok cuek.
    “Nah itu dia. Tadi aku mau siapa cowok itu? Tapi Ayla keburu menghilang,”
    Aldri dan Ayla memang baru saja putus. Mereka bertengkar hebat hanya gara-gara hal yang sepele. Ayla lupa hari jadi mereka gara-gara ia harus mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk dan harus segera dikumpulkan.
Siapa sih cowok itu? Aldri semakin penasaran.
***
    Ketika sekolah bubar, hati Aldri berdesir menahan gejolak. Cemburu dan marah bercampur rasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya di depan mata. Ayla jalan bareng dengan cowok gendut, item, dan berambut kriwil di hadapannya. Seolah-olah memang sengaja manas-manasin Aldri. Nggak salah nih? Aldri menyakinkan pandangannya dengan mengucek-ucek kedua bola matanya.
    “Nggak salah tuh Ayla? Masa jalan bareng sama Edho?” komentar Bino yang juga merasa “terpukau” dengan apa yang dilihatnya. Sangat kontras dengan diri Ayla yang putih dan cantik.
    “Edho? Dari mana kamu tahu nama dia? Anak baru?” Aldri menatap sahabatnya. Kok bisa-bisanya Bino kenal dengan cowok itu.
    “Iya! Edho murid baru di kelas sebelah. Masa kamu nggak tahu? Makanya gaul dikit dong. Hehe...”
    “Katanya sih Edho itu jago nyanyi dangdut. Suaranya merdu kayak Ridho Rhoma gitu,” lanjut Bino sok tahu sambil nyengir. Padahal, ia belum pernah dengar sekalipun suara Edho lagi nyanyi. Cuma dengar bisik-bisik cewek yang lagi ngegosip saja.
    “Jadi Edho itu suka nyanyi dangdut? Pantesan saja Ayla mau dekat dengan si gendut itu? Ayla kan juga suka lagu-lagu dangdut,”
    Aldri tak terima ia kalah saingan dengan cowok dangdut kriwil itu. Kalau lebih oke dari dia sih nggak seberapa mengkal hatinya. Lha ini si Edho? Nggak banget kan? Sama saja dengan malu-maluin Aldri sebagai mantan pacarnya.
    “Nah..itu dia!” tiba-tiba Bino berseru girang.
    “Apaan sih teriak-teriak?” serang Aldri judes.
    “Kamu kan masih cinta dengan Ayla? Ya taklukin aja Ayla dengan lagu dangdut kesukaannya,”
    “Maksudnya?”
    “Yah...lola banget sih jadi orang,” Bino menjetak kepala Aldri gemas. “Maksudnya, kamu nyanyi lagi dangdut di hadapan Ayla. Biar dia tahu, kalau suara kamu nggak kalah sama si Edho itu,”
    “Aku nyanyi lagu dangdut?” Aldri menunjuk hidungnya sendiri. “Nggak deh. Mending aku gantung diri di pohon cabe dari pada nyanyi dangdut di hadapan Ayla. Malu-maluin tahu?!”
    “Yah...terserah kamu deh. Nggak nyesal Ayla jadi milik Edho?” Bino mengangkat kedua bahunya. Cuek. Ia berpura-pura tak peduli lagi lalu berjalan menuju pintu gerbang.
    “Tunggu, Bin,” kejar Aldri. Bino tersenyum simpul.“Gimana caranya?” Aldri sudah menjajari langkah Bino.
***
    Bino berjalan dengan percaya diri menuju rumah Ayla yang sedang party merayakan ulang tahunnya ke tujuh belas. Lalu, ia menoleh ke belakang.
    “Ayo buruan! Kayak siput aja jalannya,”
    “Ta...tapi aku nggak di undang sama Ayla,” Aldri urung melangkah.    “Percuma dong kita udah latihan seminggu ini nyanyi-nyanyi dangdut kalau kamu nggak jadi masuk,”
    Aldri menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan. Ia coba meyakinkan diri. Lalu dengan mantap melangkah mengikuti Bino.
    Ayla tampak sangat anggun dengan gaun pesta berwarna ungu yang ia kenakan. Gadis itu menjadi pusat perhatian karena memang malam ini dia adalah ratunya. Beberapa temannya mengelilingi dan bergantian memberikan ucapan selamat.
Namun, yang sedikit mengganggu pemandangan adalah adanya Edho di sisi Ayla. Benar-benar pasangan yang tak serasi. Aldri yang memperhatikan dari sudut jauh mendengus kesal. Kok bisa-bisanya sih Ayla jatuh cinta dengan cowok dangdut gendut kriwil  itu?
Bino mendatangi MC acara yang sedang ada di atas panggung. MC itu hanya manggut-manggut sambil tersenyum mendengarkan omongan Bino. Tak lama setelah berbasa-basi sebentar, MC itu langsung memannggil.
“Kita sambut AL...DRI....,” sontak semua berpaling ke arah panggung.
Semua tertawa melihat Aldri yang hampir jatuh naik panggung saking gugupnya. Aldri mengatur napasnya perlahan. Memandangi seluruh orang-orang yang hadir. Lalu berhenti pada satu titik. Ayla.
“Lagu ini khusus buat Ayla. Melalui lagu ini, aku ingin ia tahu, bahwa aku masih sangat mencintainya...”
Semua penasaran lagu apa yang akan dinyanyikan oleh Aldri? Begitu juga dengan Ayla, walaupun ia tadi sempat berpikir ingin mengusirnya karena datang ke pesta ulang tahunnya tanpa di undang. Kini, Ayla menunggu lagu apa yang akan dipersembahkan Aldri untuknya?
Alunan musik mulai mengalun sahdu. Dari intronya sudah dapat di duga kalau itu adalah sebuah lagu dangdut. Aldri mulai membuka suara.
Cuma kamu sayangku di dunia ini
Cuma kamu cintaku di dunia ini
.....
Lagu Cuma Kamu yang dinyanyikan Aldri mengalun indah seirama musik. Penuh perasaan. Semua dibuat kagum oleh penampilan Aldri yang apik walaupun suaranya tak begitu merdu. Ayla tak percaya mendengarnya. Aldri bisa nyanyi lagu dangdut? Selesai menyanyi, tepuk tangan bergemuruh.
 “Ini semua aku lakuin demi kamu Ayla. Jadi cowok dangdut pun aku rela asal kamu maukan maafin aku dan nerima aku lagi jadi pacar kamu?” seru Aldri tanpa basa-basi lagi.
Ayla tak menyangka Aldri rela berubah jadi cowok dangdut demi dia. Ayla langsung berlari dan memeluk Aldri dengan erat.
“Aku juga masih cinta sama kamu,”
Bino tak percaya, idenya ternyata berhasil menaklukan hati Ayla lagi. Walau sebenarnya ia iseng ingin ngerjain Aldri.
“Suara kamu merdu, walau cengkok dangdutmu tak terlalu bagus,” Edho tiba-tiba mendekat memberikan ucapan selamat. Aldri menatap Edho datar.
 “Dia sepupu aku,” ujar Ayla girang.
Sepupu? Aldri terperanjat. “Jadi dia bukan pacar baru kamu? Tapi kenapa kalian mesra banget di depanku?”
“Itu rencana Ayla buat manas-manasin kamu,” Edho langsung menyahut dengan jahilnya.
Ayla langsung mencubit Edho gemas karena menggodanya. Bino yang tadi hanya mendengarkan kini mendekat dan memberikan ucapan selamat. Aldri menggenggam tangan Ayla erat lalu membisikkan sesuatu. “Selamat ulang tahun honey...” 
 
Barabai, 2013.

COWOK DANGDUT Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.