Wednesday, March 2, 2016

MENIMBA INSPIRASI DARI PEREMPUAN TELADAN SEPANJANG MASA

 
Resensi ini pernah tayang di Wasathon.com, 23 Feb 2016



Judul Buku     : Khadijah, Perempuan Teladan Sepanjang Masa
Penulis            : Ibrahim Muhammad Hasan Al- Jamal
Penerbit          : Mizania
Tahun              : I,  Mei 2015
Tebal               : 363 halaman.
ISBN               : 978-602-1337-26-4

    Khadijah adalah sosok yang penuh inspirasi dan teladan bagi umat. Perempuan yang jadi panutan dalam ketaatannya kepada Allah dan suami. Ia juga perempuan tangguh yang tidak pernah berputus asa terhadap cobaan apapun yang menimpanya. Ia adalah perempuan mulia yang diciptakan untuk Rasulullah.
     Pada masa Islam, Khadijah mendapat gelar Ummul Mukminin (ibu orang-orang beriman). Tak setiap perempuan mendapat gelar dan panggilan ini. Dialah perempuan beruntung yang memiliki berbagai keistimewaan yang hanya dimiliki oleh sedikit perempuan. Tak sembarang perempuan dapat menikah dengan Rasulullah Saw, sebab beliau hanya menikah atas petunjuk dan bimbingan Allah Swt.
     Khadijah mengerahkan segenap kemampuannya untuk meringankan beban Rasulullah Saw, keluarga, dan seluruh umat Muslim ketika terjadi pemboikotan dan embargo. Secara diam-diam, dia menghubungi keluarga, sanak saudara, dan orang-orang dermawan. Khadijah meminta mereka untuk mengirimkan makanan  agar dia dan orang-orang Muslim lainnya dapat bertahan hidup. (halaman 17).
    Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa Rasulullah pernah bersabda. “Perempuan penghuni surga paling mulia adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim.” Dari sabda nabi tersebut membuktikan ,bahwa kedudukan Khadijah sangat tinggi dan mulia di mata Allah dan Rasulullah.
    Dalam silsilahnya, Khadijah dilahirkan dari kedua orang tua keturunan Quraisy. Ayahnya bernama Khuwailid ibn Asd Ibn Abdul Uzza. Abdul Uzza adalah saudara dari Abd Manaf, salah satu leluhur Nabi Muhammad Saw. Baik Abdul Uzza maupun Abd Manaf merupakan putra Qushay ibn KIlab. Dengan demikian, nasab Khadijah r.a. bertemu dengan Nabi Muhammad Saw. Terdapat pada kakek keempat, yaitu Qushay ibn Kilab. (halaman 64).
    Khadijah merupakan pemberi motivasi yang sangat besar terhadap dakwah Rasulullah dan pendamping setia dalam suka dan duka. Dia lah perempuan dan orang pertama yang bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Ketika Khadijah selesai mengatakannya, Nabi pun tersenyum.
    Semua kegundahan yang meliputi Rasulullah pun sirna. Kesedihan yang melingkupinya pun hilang. Terbukalah harapan di hadapan beliau berkat perempuan mulia itu. Khadijah, adalah perempuan agung pada zaman jahiliyah dan Islam. Keislamannya termasuk peristiwa paling penting dalam sejarah risalah yang menyeru kepada Allah Swt. (halaman 196).
    Dengan peran Khadijah dalam dakwah Rasulullah, beliau merasa beban yang diberikan Allah Swt untuk menyampaikan risalahnya terasa ringan. Setiap kali Rasulullah mendengar hal yang tak menyenangkan dari orang yang menolak beliau, Allah Swt memberi kemudahan melalui Khadijah. Ketika Rasulullah pulang, Khadijah selalu menguatkan, meringkan beban, meyakinkan, dan menghibur beliau agar tabah menghadapi segala sesuatu.
    Seperti itulah keimanan Khadijah, yang telah mengenal Allah Swt. Mengetahui benar keutamaan dan anugerah yang Dia limpahkan kepadanya dan suaminya. Karena itulah, dia merasa tenang, tenteram, dan diliputi kedamaian. (halaman 197).
Khadijah, sosok yang begitu di sayang oleh Rasulullah, hingga saat kepergiannya menghadap Allah, membuat Rasulullah sangat bersedih dan kehilangan yang begitu dalam. Orang-orang yang menerima kabar ini dengan kesedihan yang menyakitkan dan kenangan-kenangan yang indah tentangnya.
Dia adalah perempuan yang tidak ada duanya. Dia menjalani kehidupan seperti angin yang lembut lagi sejuk. Dia tidak pernah berbuat buruk pada siapapun, dan dari mulutnya tak pernah terdengar kalimat yang menyakiti pendengaran. Dia tidak pernah ikut campur pada perkara-perkara yang tak bermanfaat.
      Membaca buku ini mengingatkan kita akan romantisme kisah cinta sepasang manusia mulia yang sarat dengan perjuangan, kesetiaan, kasih sayang, optimism hidup, kesabaran, dan keintiman dengan Sang Pencipta. Maka, tidaklah salah jika buku ini menyajikan hidangan spiritual bagi keluarga dan generasi muda  yang haus dan rindu akan narasi ketaladanan. Selamat membaca.
   


Diresensi oleh: Muhammad Saleh*
Alumnus STAI Barabai, Kalsel

MENIMBA INSPIRASI DARI PEREMPUAN TELADAN SEPANJANG MASA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.