Tuesday, April 12, 2016

MENGOREKSI KESALAHAN DALAM SHALAT TAHAJJUD, DHUHA, DAN HAJAT




Dimuat di Koran Pantura, 07 April 2016
 
 
Judul Buku     : Kesalahan-kesalahan dalam Tahajjud, Dhuha, dan Hajat yang Membuatmu Sulit
                          Kaya dan Tidak Bahagia.
Penulis            : Sayyid M. Dzikri H.
Penerbit          :  Safirah
Tahun              : I, 2015.
Tebal               : 200 halaman.
ISBN               : 978-602-391-019-9
  
    Dalam meraih kekayaan dan kebahagiaan, banyak umat muslim yang mengamalkan shalat Tahajjud, Dhuha, dan Hajat  untuk meraihnya. Namun pada kenyataannya, pengamalan dari ketiga ibadah tersebut tidaklah cukup untuk mendapatkan kekayaan dan kebahagiaan. Terlebih jika saat melakukan ketiga amalam tersebut banyak sekali kesalahan-kesalahan yang dilakukan tanpa di sadari.
    Lewat buku ini penulis ingin mengajak pembaca agar bersama-sama mengoreksi dan mencari tahu kesalahan-kesalahan apa saja yang sering dilakukan dalam pelaksanaan ibadah tersebut, yang mengakibatkan kita tak pernah merasakan kemuliaan dan kebahagiaan yang di janjikan oleh Allah Swt.
    Dalam melaksanakan shalat Tahajjud, kesalahan-kesalahan yang dilakukan hingga membuat sulit kaya dan tidak bahagia adalah bersikap tidak istiqamah dalam beribadah, wudhu yang tidak sempurna, sering mengantuk ketika shalat, terburu-buru ketika shalat, rakaat shalat Tahajjud yang kurang banyak, tidak khusyuk, tidak shalat Tahajjud di rumah, ingin di puji (riya), ingin di dengar (sum’ah), sombong, masih suka bermusuhan, mencuri, meninggalkan ibadah wajib, memakan barang haram, berdoa tapi tidak sempurna, tidak bersedekah, tidak berzakat, dan tidak bersabar. (halaman 14-69).
    Orang yang melaksanakan shalat Tahajjud dengan baik dan benar artinya istiqamah dan ikhlas akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Swt. Allah akan mengangkat derajat derajat orang tersebut ke tempat yang terpuji. Orang-orang ini pun akan di mudahkan dalam memperoleh kebahagiaan.
     Shalat Dhuha juga merupakan ibadah yang bisa mengantarkan seseorang dalam meraih kekayaan dan kebahagiaan. Namun, karena ada kesalahan yang tak di sadari ketika melakukan ibadah tersebut, maka kekayaan dan kebahagiaan tak kunjung datang.
    Kesalahan-kesalahan dalam shalat Dhuha misalnya adalah persepsi yang salah akan shalat Dhuha tersebut, niat yang keliru, hati yang kurang bersih, tidak memperhatikan waktunya, wudhu yang tidak sempurna, tidak khusuk dalam melakukannya, mengabaikan sunnah rakaatnya, mengabaikan bacaan surah dalam shalatnya, mengabaikan bacaan doa Dhuha, tidak dilakukan terus menerus, ingin cepat mendapatkan rezeki, kurangnya tafakur kepada Allah Swt, kurangnya istighfar setelah shalat, berprasangka kepada buruk kepada Allah, berputus asa kepada rahmat Allah, kurangnya usaha, tidak bersyukur kepada Allah, melakukan dosa, durhaka pada orang tua, dan enggan bersedekah. (halaman 70-125).
    Shalat yang terakhir adalah shalat Hajat. Shalat hajat adalah shalat yang dilaksanakan jika kita memiliki hajat. Banyak yang berdoa ketika shalat hajat agar diberikan kekayaan dan kebahagiaan. Akan tetapi, Allah enggan mengabulkan permintaannya sebelum memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam ibadah tersebut.
    Kesalahan-kesalahan tersebut seperti: kesalahan dalam berniat, melaksanakan shalat hajat pada waktu terlarang, melaksanakan shalat hajat di tempat terlarang, wudhu yang tidak sempurna, lalai dalam menyempurnakan wudhu, tidak membaca doa sebelum dan sesudah wudhu, adanya perasaan was-was dan ragu ketika berwudhu, boros dalam penggunaan air, membasuh anggota tubuh lebih dari tiga kali, mengusap kepala lebih dari satu kali, mengusap bagian bawah sepatu, beristinja saat kentut, mengusap telinga dengan air tersendiri, meremehkan salah satu rukun wudhu, dan kesalahan lainnya yang cukup banyak di bahas dalam buku ini. (halaman 126-197).
    Dengan membaca buku ini akan menuntun kita untuk mengoreksi kembali shalat Tahajjud, Dhuha, Hajat yang sering dilakukan. Sebab, tak menutup kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan ibadah tersebut. Setelah mengetahui di mana letak kesalahan kita dalam beribadah, maka kita dapat memperbaikinya. Dengan begitu maka Allah akan cepat mengabulkan keinginan kita untuk memperoleh kekayaan dan kebahagiaan di dunia ini. Selamat membaca.
  
Diresensi oleh: Muhammad Saleh*

*Alumnus STAI Barabai, Kalimantan Selatan.

MENGOREKSI KESALAHAN DALAM SHALAT TAHAJJUD, DHUHA, DAN HAJAT Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

1 komentar:

  1. koreksi sholat,,bagus sekali judule,,hanya saya baca kalimatnya ko nyimpang??sholat dhuha tidak terus menerus,,emang ada dalile nabi sholat dhuha kontinyu??begitu pula sholat hajat

    ReplyDelete

Powered by Blogger.