Wednesday, March 2, 2016

KISAH PERJUANGAN SEORANG DOKTER MUDA

 
Resensi ini tayang di Radar Sampit, 28 Feb 2016


Judul Buku     : Mimpi. Asa. Cinta
Penulis            : Maizan Khairun Nissa
Penerbit          : Gramedia
Tahun              : I, 2015.
Tebal               : 228 halaman.
ISBN               : 978-602-03-2145-5
   
    Dokter,  sebuah profesi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, tak banyak orang yang tahu bagaimana jejak langkah mereka menjalani hari-harinya. Hari-hari mereka penuh perjuangan dan kerja keras yang mengurus pikiran, keringat, dan airmata.
    Novel ini mengisahkan tentang kehidupan seorang anak manusia bernama Zanis. Remaja polos yang menggapai cita-cita menjadi seorang dokter dengan segala perjuangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia harus merelakan masa remajanya yang indah di tukar dengan kesibukkan belajar, kampus, rumah sakit, kerja keras, dan beban batin ketika menghadapi rasa sakit, penderitaan, dan bahkan kematian pasiennya.
    Selain belajar dan praktik di rumah sakit, Zanis harus bekerja sendiri untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai kuliahnya. Seluruh keluarganya tewas dalam sebuah kecelakaan. Ia sebatang kara dan berjuang seorang diri demi cita-cita mulianya. Dengan bakat menulisnya, ia bekerja sebagai freelance writer di sebuah media, hasil royalti itulah yang ia gunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
    Zanis mempunyai seorang sahabat bernama Andra, yang juga menjalani praktik sebagai dokter muda. Walau pun Zanis bisa saja meminta bantuan pada Andra, tetapi ia urung minta bantuan. Ia selalu teringat pesan ibunya, agar sebisa mungkin jangan pernah berhutang pada orang lain. Karena itulah Zanis tumbuh menjadi remaja yang tangguh dan pantang menyerah.
    Di saat uang royalti tidak turun, Zanis harus berpikir keras untuk menghemat pengeluaran. Tak jarang ia harus berpuasa tujuh hari dalam seminggu, sehingga menyebabkan tubuhnya semakin kurus. Semua itu ia rahasiakan dari teman-teman sejawatnya, termasuk Andra yang selalu siap membantu kapan saja. (halaman 98-110).
    Kadang-kadang ia pun hendak menyerah di tengah jalan, namun Andra selalu berusaha menguatkannya. Rasa sakit hati yang paling ia rasakan ketika di marahi oleh dokter senior habis-habisan, itu karena kelalaiannya yang menyebabkan seorang pasien anak yang menderita DBD meningga dunia.
    Ketika memasuki semester akhir pendidikannya sebagai dokter muda, Zanis harus bekerja sangat keras untuk bisa membayar seluruh biaya sekolahnya. Ia bekerja siang dan malam tanpa mengenal kata istirahat. Siang kerja di rumah sakit dan malam ia sempatkan kerja di minimarket. Di sela-sela menunggu pelanggan ia sempatkan untuk menulis artikel dan di kirim ke media.
    Andra yang mengetahui hal itu coba menasehati Zanis agar menyayangi tubuhnya. Andra bisa membantunya, tetapi Zanis tak mau meminta bantuannya. Andra merasa tak berguna menjadi seorang sahabat. Namun, karena terbawa emosi kata-kata kasar pun keluar dari mulut Andra yang menyebabkan Zanis sakit hati. Sejak saat itu hubungan mereka menjadi renggang tanpa bertegur sapa. (halaman 170-185).
    Kehidupan rumah sakit adalah kehidupan anak manusia yang penuh dinamika. Setiap harinya, kelahiran dan kematian hadir begitu nyata di depan mata. Hari-hari seorang dokter tidaklah mudah, tekanan begitu kuat dan harapan akan kehidupan secara langsung dan tidak langsung di letakkan orang di pundak seorang dokter. Nilai-nilai kemanusiaan yang harus di jaga kadang kala menemui cobaan ketika berbenturan dengan hati kecilnya sebagai manusia biasa.
     Banyak inspirasi dan hikmah yang bisa di petik dari novel ini, bahwa perjuangan yang keras tak bisa lepas dari campur tangan Tuhan. Novel ini dapat memotivasi remaja Indonesia, terutama yang bercita-cita menjadi dokter untuk terus belajar, berikhtiar, dan berdoa. Buku ini memotret dengan baik, fragmen-fragmen yang harus di tempuh seorang dokter sebelum menjalani profesinya.
Tidak banyak orang yang mampu menuliskan kisah tentang dunia kedokteran dengan begitu menarik dan di kaitkan dengan nilai-nilai spiritual, nilai-nilai agarma yang universal. Satu pesan inti yang di sampaikan dalam novel ini adalah: Karena menjadi dokter itu bukan hanya tentang kepintaran, tetapi sebuah kesempatan dari Tuhan.
   
Diresensi oleh: Muhammad Saleh*
*Alumnas STAI Barabai, Kalimantan Selatan.

KISAH PERJUANGAN SEORANG DOKTER MUDA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.