Tuesday, March 26, 2013

Perang Batin Seorang Istri






(Dimuat di Koran Jakarta, 23 Februari 2013)

Judul Buku     : Secuil Hati Wanita di Teluk Eden
Penulis            : Vanny Chrisma W.
Penerbit          : Berlian (Diva Press), Yogyakarta.
Tahun              : I, Desember 2012.
Tebal               : 256 halaman.
ISBN               : 978-602-7640-66-5

            Terjebak dalam kemiskinan membuat banyak rakyat Somalia menderita kelaparan. Pekerjaan sehari-hari sebagai nelayan pencari ikan tak mampu mengubah nasib buruk mereka. Anak-anak dan orang tua menderita kekurangan gizi. Tubuh mereka kurus, hanya tinggal kulit tipis yang membalut tulang.
Hal itulah yang melatar belakangi banyaknya bermunculan kelompok-kelompok bajak laut di perairan Somalia. Menjadikan Somalia terkenal dengan negeri para perompak Mereka membajak kapal-kapal kargo yang melewati perairan tersebut, dan menyandera para awak kapal untuk diminta tebusan. Bahkan sejumlah WNI pernah menjadi sandra komplotan bajak laut Somalia.
            Vanny Chrisma W. penulis yang sudah menerbitkan banyak buku ini, untuk kali ini mengangkat tema tersebut dalam novel setebal 256 halaman ini. Novel ini mencoba menggambarkan betapa menderitanya rakyat Somalia yang selalu terkungkung dalam penderitaan setiap hari. Mereka harus mengantri berhari-hari demi mendapatkan semangkok bubur. Kadang-kadang malah tak kebagian karena telah habis.
            Adalah Dela Eden, seorang wanita yang tinggal di Mogadhisu, yang selalu dengan setia menanti suaminya, Akinsanya, pulang melaut mencari ikan. Akinsanya kadang hanya memperoleh sedikit ikan, sehingga tak ada yang bisa dijual lagi untuk membeli beras. Sehingga  mereka sekeluarga hanya makan ikan saja. Bagi Dela Eden apapun yang mereka makan tak terlalu masalah. Baginya, Akinsanya pulang dengan selamat saja sudah membuat dirinya bahagia. (hal. 16-22).
            Namun, tidak demikian dengan suaminya. Akinsanya merasa menderita melihat keluarganya selalu dalam kekurangan. Apalagi mereka telah mempunyai seorang anak laki-laki, Dzigbode, yang sudah beranjak remaja. Kebutuhan keluargapun tentu semakin bertambah besar.
            Akinsanya bersama Barack, teman melautnya, akhirnya memutuskan untuk menjadi bajak laut tanpa sepengetahuan Dela Eden. Mereka lalu pergi ke Teluk Eden untuk menemui sang ketua perampok, Machupa. Sang ketua perampok menerimanya dengan senang hati, setelah Akinsanya berjanji bertaruh berani mati dalam menjalankan tugasnya. (hal. 35-44).
            Lama meninggalkan Dela Eden, membuat kerinduan Akinsanya membuncah. Dengan restu sang ketua bajak laut, ia menemui isterinya. Karena selalu kwatir dengan keadaan anak dan isterinya yang selalu ditinggalkan pergi, Akinsanya akhirnya memaksa Dela Eden untuk ikut bersamanya dan tinggal bersama keluarga-keluarga bajak laut lainnya di Teluk Eden.
            Akinsanya harus bertaruh nyawa setiap kali membajak kapal yang lewat, tetapi hasil yang ia dapatkan tidak sesuai dengan pengorbanannya. Machupa terlalu banyak menikmati hasil rampokannya. Karena dibawa rasa dendam, Akinsanya memutuskan membunuh sang ketuanya itu. (hal. 182-188).
            Kosongnya kursi ketua membuat rencana kerja mereka berantakan dan tak terorganisir. Setelah mengadakan pertemuan, seluruh bajak laut sepakat mengangkat Akinsanya menjadi ketua bajak laut yang baru. Selain berani, ia juga pintar mengatur strategi, serta adil dalam membagi hasil rampokan.
            Namun, semenjak menjadi bajak laut sikap Akinsanya berubah pada Dela Eden. Sikapnya yang dulu lembut dan penyayang, kini sering berbuat kasar dengan memukul isterinya, bengis, dan semena-mena pada Dela Eden. Tetapi, karena rasa sayangnya pada suaminya, Dela Eden rela menanggung itu semua. Walau sejujurnya, ia lebih menyukai kehidupan yang dulu ketika hidup dalam kemiskinan dan kekurangan.
            Novel yang di tulis dengan deskripsi dan narasi yang memukau serta detail membuat cerita ini terasa begitu nyata. Ketika membaca novel ini, kita seolah-olah di ajak  pergi ke Teluk Eden.  Kita dapat merasakan bagaimana gelombang batin Dela Eden menjadi isteri seorang bajak laut. Kita juga akan terbawa rasa miris melihat bagaimana rakyat Somalia berjuang hidup dalam garis kemiskinan. Satu pesan yang dapat kita ambil dalam novel ini, bahwa kemiskinan selalu bisa membuat siapapun berbuat nekat demi untuk bertahan hidup.

Perang Batin Seorang Istri Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Saleh Khana

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.